ide buat Ibu Rumah Tangga, Resolusi Tahun 2018
Eh, ada yang belum punya ide resolusi 2018? Wah…wah…Ada apa nih kok belum ada ide resolusi yang nyangkut.
Apakah resolusi tahun sebelumnya gak ada yang tercapai sehingga memutuskan melanjutkan resolusi itu aja? Masak, resolusi idem? Jangan-jangan tahun depan resolusinya tetep sama.
Buat ibu rumah tangga yang belum punya ide resolusi 2018, gak perlu khawatir. Di bawah ini ada sederet ide yang bisa dipertimbangkan.
1. Bikin usaha rumahan
Resolusi 2018 buat ibu rumah tangga
yang pertama adalah jadi pengusaha rumahan. Jangan salah, banyak kok ibu
rumah tangga yang bikin usaha rumahan.
Tentunya cuma sampingan ya, bukan yang terlalu serius. Usaha ini misalnya buka toko kelontong. Modalnya gak terlalu banyak, Rp 5 juta juga udah cukup.
Barang yang dijual pastinya udah pada tahu dong. Beras, gula, teh, sabun, sampo, dan gak lupa snack. Bisa juga jual es krim dengan menghubungi distributor. Biayanya paling Rp 500 ribu.
Yang penting udah ada tempatnya. Lokasi usaha bisa di bagian depan rumah. Belanja barangnya bisa di pasar atau gerai kulakan modern seperti Indogrosir.
Ibu rumah tangga erat kaitannya
dengan peran Menteri Keuangan dalam keluarga. Untuk tahun 2018,
resolusinya bisa mengatur keuangan lebih baik.Tentunya cuma sampingan ya, bukan yang terlalu serius. Usaha ini misalnya buka toko kelontong. Modalnya gak terlalu banyak, Rp 5 juta juga udah cukup.
Barang yang dijual pastinya udah pada tahu dong. Beras, gula, teh, sabun, sampo, dan gak lupa snack. Bisa juga jual es krim dengan menghubungi distributor. Biayanya paling Rp 500 ribu.
Yang penting udah ada tempatnya. Lokasi usaha bisa di bagian depan rumah. Belanja barangnya bisa di pasar atau gerai kulakan modern seperti Indogrosir.
2. Atur keuangan lebih baik
Bila sebelumnya sering menggunakan bujet pos “pengeluaran lain-lain”, misalnya, kini harus dihemat. Selain itu, bisa genjot tabungan rencana untuk mewujudkan cita-cita masa depan, contohnya untuk sekolah anak.
Intinya adalah mencegah fondasi finansial goyah akibat keteledoran dalam mengatur keuangan. Bahkan harus sebisa mungkin memperkuatnya demi keutuhan keluarga.
3. Rajin berolahraga
Sehat itu mahal, Bunda. Makanya, banyak-banyaklah berolahraga untuk mencegah dompet jebol gara-gara sakit.
Gak perlu olahraga berat seperti angkat besi atau gulat. Cukup rutin joging tiap pagi/sore selama 30 menit hingga 1 jam. Menurut hasil penelitian yang dimuat di Science Daily, joging bisa bikin awet muda lho.
Meski ada asuransi, bukan lantas kita bisa bermalas diri. Asuransi itu sifatnya buat jaga-jaga. Akan lebih baik bila gak sakit. Selain rugi biaya, kita bakal rugi waktu dan tenaga.
Bayangkan harus dirawat di rumah sakit berhari-hari, menjalani tes ini-itu, sampai makan beragam obat. Mau quality time dengan keluarga terganggu?
Bila ada target keuangan dalam
resolusi 2017 yang belum tercapai, tahun 2018 adalah saatnya untuk
mengejar lebih keras. Salah satu target yang sering susah dipenuhi
adalah dana darurat.Gak perlu olahraga berat seperti angkat besi atau gulat. Cukup rutin joging tiap pagi/sore selama 30 menit hingga 1 jam. Menurut hasil penelitian yang dimuat di Science Daily, joging bisa bikin awet muda lho.
Meski ada asuransi, bukan lantas kita bisa bermalas diri. Asuransi itu sifatnya buat jaga-jaga. Akan lebih baik bila gak sakit. Selain rugi biaya, kita bakal rugi waktu dan tenaga.
Bayangkan harus dirawat di rumah sakit berhari-hari, menjalani tes ini-itu, sampai makan beragam obat. Mau quality time dengan keluarga terganggu?
4. Kejar target lebih keras
Bahkan beberapa keluarga gak mau ambil pusing dengan dana ini. Padahal dana darurat penting untuk situasi mendadak yang butuh dana gak sedikit, misalnya kecelakaan di jalan atau terkena musibah seperti suami kena pemutusan hubungan kerja.
5. Berhenti terlalu khawatir
Ada kecenderungan ibu rumah tangga terlalu khawatir pada keluarga sehingga overprotektif. Termasuk pada keuangan keluarga.
Hati-hati, niatnya hemat nanti malah jatuhnya pelit. Bedakan antara hemat dan pelit.
Hemat itu pandai mengatur pengeluaran dengan mendahulukan kebutuhan di atas keinginan. Sedangkan pelit itu cenderung hantam rata asal gak keluar duit.
Nanti anaknya minta kaus kaki karena sudah melar gak dikasih. Alasannya kaus kaki masih bisa dipakai. Seragam warna putih sudah memudar juga gak diganti dengan alasan sama.
Kasihan keluarganya nanti. Sebaiknya nilai kebutuhan mana yang kira-kira perlu segera dipenuhi dan mana yang bisa ditunda. Jadi pelit itu gampang, yang susah adalah berhemat.
Ayo, ibu-ibu, sudah siap bekerja keras mewujudkan resolusi 2018?
Hati-hati, niatnya hemat nanti malah jatuhnya pelit. Bedakan antara hemat dan pelit.
Hemat itu pandai mengatur pengeluaran dengan mendahulukan kebutuhan di atas keinginan. Sedangkan pelit itu cenderung hantam rata asal gak keluar duit.
Nanti anaknya minta kaus kaki karena sudah melar gak dikasih. Alasannya kaus kaki masih bisa dipakai. Seragam warna putih sudah memudar juga gak diganti dengan alasan sama.
Kasihan keluarganya nanti. Sebaiknya nilai kebutuhan mana yang kira-kira perlu segera dipenuhi dan mana yang bisa ditunda. Jadi pelit itu gampang, yang susah adalah berhemat.
Ayo, ibu-ibu, sudah siap bekerja keras mewujudkan resolusi 2018?
Post a Comment